Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 Februari 2011

MAHER ZAIN (Clips Untuk Persaudaraan ISLAM)

JIKA AKU JATUH HATI

RENUNGAN HIDUP

DO'A SANG KEKASIH

DO'A SANG PENCARI CINTA

SETENGAH ISI SETENGAH KOSONG (Half Full – Hal Empty)

Jika setengah gelas air dimasukan ke dalam sebuah gelas, apakah gelas tersebut setengah isi atau setengah kosong? Mungkin Anda pernah mendengar cerita tentang dua orang anak yang optimis dan pesimis mengenai sikapnya terhadap ember berisi air setengahnya, apakah setengah isi atau setengah kosong. Tetapi yang akan dibahas disini lain lagi, karena jawaban setengah isi maupun setengah kosong keduanya bisa salah bisa juga benar.

Jika Anda menjawab bahwa gelas tersebut penuh, itu juga juga bisa menjadi jawaban yang benar. Dan justru inilah jawaban yang paling benar. Mengapa? Karena gelas tersebut memang penuh: setengah diisi oleh air dan setengah lagi diisi oleh udara, jadi totalnya gelas tersebut penuh. Yang menjawab setengah isi juga bisa benar jika sudut pandang terhadap isi gelas tersebut tertuju pada air saja. Udara dilupakan untuk sementara.

Setengah kosong juga benar, secara harfiah. Tetapi jawaban seperti menunjukan bahwa kita selalu fokus terhadap yang tidak ada bukan fokus terhadap yang ada yang akan membuat kita memiliki rasa bersyukur. Sementara rasa syukur akan meningkatkan motivasi diri kita. Tetapi untuk kontex lain jawaban ini ada baiknya, misalnya saat kita sedang membuat rencana mencapai sesuatu, kita harus melihat kekosongan sehingga bisa menentukan tindakan apa saja yang harus dilakukan untuk mengisinya.

Ternyata, dari gelas yang terisi air setengahnya bisa memberikan banyak sudut pandang. Hal ini memberikan hikmah kepada kita bahwa dalam melihat sesuatu harus dari berbagai aspek, kita tidak bisa melihat dari satu sisi saja dan kemudian menghasilkan kesimpulan yang seolah tidak bisa diganggu gugat lagi. Jika kebetulan kita melihat pada satu aspek yang positif, alhamdulillah, tetapi jika kita kebetulan melihat pada aspek yang negatif, maka kehidupan kita akan terjebak selamanya pada kepercayaan negatif.

Jika saat ini Anda merasa tidak mampu melakukan sesuatu, mungkin saja karena Anda baru melihat dari satu sisi saja. Mungkin jika Anda melihat dari berbagai aspek, Anda akan sadar bahwa Anda mampu melakukannya. Jika saat ini Anda merasa sesuatu itu tidak penting, mungkin karena Anda baru melihat hal tersebut dari satu sisi saja, tetapi mungkin saja jika kita melihat dari berbagai aspek, kita akan menemukan berbagai hal positif dari hal tersebut.

Berpikir lebih luas dengan cara melihat sesuatu dari berbagai aspek sudut pandang akan membuat kita lebih cerdas, lebih jeli, lebih terbuka terhadap peluang, dan memiliki motivasi diri yang lebih baik. Manfaatkanlah pikiran kita, jangan hanya sia-siakan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Ini adalah salah satu cara bersyukur kita, yaitu mengoptimalkan pikiran kita.
 
 
Kasih sayang adalah salah satu bentuk pengorbanan dalam hidup manusia. Salah satunya kasih sayang untuk saling berbagi. Berbagi merupakan topic yang tidak ada habis – habisnya untuk direnungkan. Perenungan itu berwujud sebagai implementasi tingkah laku manusia. Semakin banyak memberi, semkin tidak akan merasa kekurangan.

Namun saat ini banyak individu yang mau memberi untuk mencapai popularitas diri. Berbagi bukanlah merupakan bungkus yang tampak dari luar saja, melainkan sesuatu yang berasal dari dalam. Itulah sebabnya ketika seseorang berbagi dengan orang lain sebaiknya tidak diketahui oleh orang lain. Berbagi yang dilandasi oleh cinta yang tulus akan membuahkan keserupaan. Mereka yang saling berbagi akan memiliki kepekaan yang tinggi untuk memahami kebutuhan dan keinginan pasangan lainnya.
Kasih sayang berasal dari keluarga, seperti seorang ibu. Monumen keindahan kasih ibu dibangun diatas kecupan sayang, dekapan hangat dan cerita – cerita indah yang mengalir sejuk membentuk atmosfer kehangat dirumah maupun dikantor. Untaian doa yang dipanjatkan kepada sang pencipta akan jauh lebih banyak dibandingkan sekedar kasak – kusuk kesana kemari untuk mengatrol kedudukan sang suami. Begitu juga dengan Ayah. Ayah adalah kepala rumah tangga untuk ibu ( istrinya ) dan sebagai Tuhan bagi anak – anaknya. Bagi ayah bekerja tidak akan memberikan investasi lebih permanent jika dibandingkan dengan memberikan waktu yang cukup untuk anak dan keluarga.

Dalam wujud kasih sayang bisa juga berupa hukuman yang memang merupakan salah satu alat yang ampuh untuk menegakkan disiplin seseorang, baik dilingkungan keluarga maupun perusahaan. Pemberian hukuman seyogianya tidak mengamputasi motivasi seseorang melakukan yang terbaik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun perusahaan. Di sinilah keteladanan dimulai. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa aturan dibuat untuk semua, diberlakukan pada semua lapisan, dan konsekuensi pelanggaran aturan juga diterima oleh semua tanpa memandang jabatan, senioritas maupun popularitas, serta kekayaan.

Hukuman diberlakukan dimana saja baik diperusahaan, sekolah, perintahan, sampai dirumah. Rumah adalah tempat dimana pertama kali kita mengenal arti kasih sayang, tempat tinggal yang mempertemukan seluruh anggota keluarga yang penuh kehangatan. Bagi seorang anak, rumah merupakan jenjang pendidikan pertama sebelum menapaki pendidikan formal dan masyarakat, dimana kedua orangtuanya menjadi guru terbaiknya. Sedangkan bagi orang tua, rumah merupakan laboratorium untuk melatih sikap mental yang benar dalam memahami hubungan antar manusia. Bahkan, beberapa ahli melihat, rumah merupakan leadership training center bagi seorang pemimpin, dengan asumsi bagaimana mungkin seseorang bias memimpin sebuah organisasi dengan baik jika rumahnya sendiri sulit dipimpin. John C. Maxwell, dengan indahnya pernah berkata, “ Yang jelas, ada koreksi antara sukses keluarga dan sukses pribadi “.Berada dirumah memang bukan segala – segalanya, namun penting.

Kehangatan rumah, yang di dalamnya tebentuk jalinan komunikasi harmonis dan saling memperhatikan, akan memperkuat setiap individu yang ada di dalamnya menghadapi sejumlah tantangan di luar. Ketika suatu saat kita ditanya, apa yang paling membuat kebahagian manusia saat ini. Mungkin jawaban yang paling tepat adalahdengan memberi kebahagian bagi orang lain. Memberi memang lebih indah daripada menerima.

Tidak selamanya hidup ini stabil, ada saatnya kita mengalami goncangan hidup. Jabatan, kekayaan, dan fasilitas yang dimiliki saat ini merupakan “ baju “ yang bias dilepas setiap saat. Namun, kebahagian yang diperoleh melalui memberi dengan tulus adalah sesuatu yang abadi. Dalam hidup ini kekuatan cinta kasih adalah “ mukjizat “. Mukjizat dan pertolongan Sang Khalik, terkadang datang secara tidak terduga, namun selalu tepat, tidak pernah terlalu cepat dan tidak pernah datang terlambat. Manusialah yang terkadang mempersepsikannya berbeda – beda.

Keserakahan, cinta akan uang, cinta akan kekuasaan maupun kehausan akan seks, inilah yang membuat benih – benih cinta kasih tersebut sulit tumbuh dalam wujud tingkah laku.Cintah kasih, indentik dengan pengorbanan dan sentuhan yang sungguh – sungguh dari seseorang terhadap orang lain. Tanpa pengorbanan dan ketulusan untuk rela memberi tanpa pamrih, cinta kasih menjadi bahasa yang tidak memiliki makna apa –apa. Lalu dimanakah kekuatan cinta itu? Kekuatan dahsyat tersebut dapat dirasakan ketika kita mengasihi dan mencintai diri kita sendiri. Buah tingkah laku sebagai wujud cinta kasih seperti ini akan terasa lebih manis, karena cinta kasih yang disalurkan sudah menjadi wujud ungkapan syukur atas kasih sayang Ilahi yang telah diterima selama ini.

Keindahan hidup dapat kita rasakan manakala kita lebih banyak memberi daripada sekedar menerima. Terkadang tindakan memberi yang terbaik kepada orang lain terkesan merugikan diri sendiri, namun kebahagian yang diperoleh sebagai dampak dari memberi inilah yang tidak ternilai harganya. Hati yang mau memberi dimulai dari hati yang terbuka untuk berempati kepada orang lain yang memerlukan uluran kasih. Hati yang tergerak untuk berempati kepada orang lain adalah hati yang telah digerakan oleh ucapan syukur atas apa yang telah terima selama ini dalam kehidupannya, baik itu kesehatan, jabatan, maupun kecukupan lainnya. Sesunguhnya, memberi tidak selalu dalam bentuk uang dan barang. Senyuman yang tulus, sapaan yang menghibur dan menguatkan, telinga yang mau mendengarkan, uluran atau pelakuan hangat yang meneguhkan, serta bimbingan yang proposional, merupakan bagian dari uluran kasih untuk memberi kepada orang lain. Sukses kita dalam menjalani kehidupan ini bukan dari pada apa yang sedang dan akan kita raih, melainkan dari seberapa banyak yang sudah kita berikan untuk sesama.

Kanker Serviks

KANKER SERVIKS / KANKER MULUT RAHIM



A. PENGERTIAN
Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).
B. ETIOLOGI
Penyebab kanker serviks belum jelas diketahui namun ada beberapa faktor resiko dan predisposisi yang menonjol, antara lain :
1. Umur pertama kali melakukan hubungan seksual
Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda wanita melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks. Kawin pada usia 20 tahun dianggap masih terlalu muda
2. Jumlah kehamilan dan partus
Kanker serviks terbanyak dijumpai pada wanita yang sering partus. Semakin sering partus semakin besar kemungkinan resiko mendapat karsinoma serviks.
3. Jumlah perkawinan
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan berganti-ganti pasangan mempunyai faktor resiko yang besar terhadap kankers serviks ini.
4. Infeksi virus
Infeksi virus herpes simpleks (HSV-2) dan virus papiloma atau virus kondiloma akuminata diduga sebagai factor penyebab kanker serviks
5. Sosial Ekonomi
Karsinoma serviks banyak dijumpai pada golongan sosial ekonomi rendah mungkin faktor sosial ekonomi erat kaitannya dengan gizi, imunitas dan kebersihan perseorangan. Pada golongan sosial ekonomi rendah umumnya kuantitas dan kualitas makanan kurang hal ini mempengaruhi imunitas tubuh.
6. Hygiene dan sirkumsisi
Diduga adanya pengaruh mudah terjadinya kankers serviks pada wanita yang pasangannya belum disirkumsisi. Hal ini karena pada pria non sirkum hygiene penis tidak terawat sehingga banyak kumpulan-kumpulan smegma.
7. Merokok dan AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim)
Merokok akan merangsang terbentuknya sel kanker, sedangkan pemakaian AKDR akan berpengaruh terhadap serviks yaitu bermula dari adanya erosi diserviks yang kemudian menjadi infeksi yang berupa radang yang terus menerus, hal ini dapat sebagai pencetus terbentuknya kanker serviks.
C. Klasifikasi pertumbuhan sel akan kankers serviks
Mikroskopis
1. Displasia
Displasia ringan terjadi pada sepertiga bagaian basal epidermis. Displasia berat terjadi pada dua pertiga epidermi hampir tdk dapat dibedakan dengan karsinoma insitu.
2. Stadium karsinoma insitu
Pada karsinoma insitu perubahan sel epitel terjadi pada seluruh lapisan epidermis menjadi karsinoma sel skuamosa. Karsinoma insitu yang tumbuh didaerah ektoserviks, peralihan sel skuamosa kolumnar dan sel cadangan endoserviks.
3. Stadium karsionoma mikroinvasif.
Pada karksinoma mikroinvasif, disamping perubahan derajat pertumbuhan sel meningkat juga sel tumor menembus membrana basalis dan invasi pada stoma sejauh tidak lebih 5 mm dari membrana basalis, biasanya tumor ini asimtomatik dan hanya ditemukan pada skrining kanker.
4. Stadium karsinoma invasif
Pada karsinoma invasif perubahan derajat pertumbuhan sel menonjol besar dan bentuk sel bervariasi. Petumbuhan invasif muncul diarea bibir posterior atau anterior serviks dan meluas ketiga jurusan yaitu jurusan forniks posterior atau anterior, jurusan parametrium dan korpus uteri.
5. Bentuk kelainan dalam pertumbuhan karsinoma serviks
Pertumbuhan eksofilik, berbentuk bunga kool, tumbuh kearah vagina dan dapat mengisi setengah dari vagina tanpa infiltrasi kedalam vagina, bentuk pertumbuhan ini mudah nekrosis dan perdarahan.
Pertumbuhan endofilik, biasanya lesi berbentuk ulkus dan tumbuh progesif meluas ke forniks, posterior dan anterior ke korpus uteri dan parametrium.
Pertumbuhan nodul, biasanya dijumpai pada endoserviks yang lambatlaun lesi berubah bentuk menjadi ulkus.
Markroskopis
1. Stadium preklinis
Tidak dapat dibedakan dengan servisitis kronik biasa
2. Stadium permulaan
Sering tampak sebagian lesi sekitar osteum externum
3. Stadium setengah lanjut
Telah mengenai sebagian besar atau seluruh bibir porsio
4. Stadium lanjut
Terjadi pengrusakan dari jaringan serviks, sehingga tampaknya seperti ulkus dengan jaringan yang rapuh dan mudah berdarah.
D. GEJALA KLINIS
1. Perdarahan
Sifatnya bisa intermenstruit atau perdarahan kontak, kadang-kadang perdarahan baru terjadi pada stadium selanjutnya. Pada jenis intraservikal perdarahan terjadi lambat.
2.Biasanya menyerupai air, kadang-kadang timbulnya sebelum ada perdarahan. Pada stadium lebih lanjut perdarahan dan keputihan lebih banyak disertai infeksi sehingga cairan yang keluar berbau.
E. Pemeriksaan diagnostik
1. Sitologi/Pap Smear
Keuntungan, murah dapat memeriksa bagian-bagian yang tidak terlihat.
Kelemahan, tidak dapat menentukan dengan tepat lokalisasi.
2. Schillentest
Epitel karsinoma serviks tidak mengandung glycogen karena tidak mengikat yodium. Kalau porsio diberi yodium maka epitel karsinoma yang normal akan berwarna coklat tua, sedang yang terkena karsinoma tidak berwarna.
3. Koloskopi
Memeriksa dengan menggunakan alat untuk melihat serviks dengan lampu dan dibesarkan 10-40 kali.
Keuntungan ; dapat melihat jelas daerah yang bersangkutan sehingga mudah untuk melakukan biopsy.
Kelemahan ; hanya dapat memeiksa daerah yang terlihat saja yaitu porsio, sedang kelianan pada skuamosa columnar junction dan intra servikal tidak terlihat.
4. Kolpomikroskopi
Melihat hapusan vagina (Pap Smear) dengan pembesaran sampai 200 kali
5. Biopsi
Dengan biopsi dapat ditemukan atau ditentukan jenis karsinomanya.
6. Konisasi
Dengan cara mengangkat jaringan yang berisi selaput lendir serviks dan epitel gepeng dan kelenjarnya. Konisasi dilakukan bila hasil sitologi meragukan dan pada serviks tidak tampak kelainan-kelainan yang jelas.
F. KLASIFIKASI KLINIS
• Stage 0: Ca.Pre invasif
• Stage I: Ca. Terbatas pada serviks
• Stage Ia ; Disertai invasi dari stroma yang hanya diketahui secara histopatologis
• Stage Ib : Semua kasus lainnya dari stage I
• Stage II : Sudah menjalar keluar serviks tapi belum sampai kepanggul telah mengenai dinding vagina. Tapi tidak melebihi dua pertiga bagian proksimal
• Stage III : Sudah sampai dinding panggula dan sepertiga bagian bawah vagina
• Stage IIIB : Sudah mengenai organ-organ lain.
G. Terapi
1. Irradiasi
• Dapat dipakai untuk semua stadium
• Dapat dipakai untuk wanita gemuk tua dan pada medical risk
• Tidak menyebabkan kematian seperti operasi.
Dosis :
Penyinaran ditujukan pada jaringan karsinoma yang terletak diserviks
Komplikasi Irradiasi
• Kerentanan kandungan kencing
• Diarrhea
• Perdarahan rectal
• Fistula vesico atau rectovaginalis
2.Operasi
• Operasi limfadektomi untuk stadium I dan II
• Operasi histerektomi vagina yang radikal
3.Kombinasi
• Irradiasi dan pembedahan
Tidak dilakukan sebagai hal yang rutin, sebab radiasi menyebabkan bertambahnya vaskularisasi, odema. Sehingga tindakan operasi berikutnya dapat mengalami kesukaran dan sering menyebabkan fistula, disamping itu juga menambah penyebaran kesistem limfe dan peredaran darah.
4. Cytostatika : Bleomycin, terapi terhadap karsinoma serviks yang radio resisten. 5 % dari karsinoma serviks adalah resisten terhadap radioterapi, diangap resisten bila 8-10 minggu post terapi keadaan masih tetap sama.

artikel lanjut di http://www.kankerserviks.net/